Senin, 09 Maret 2015
"Karma does exist??" or "Karma doesn't exist??"
siaaang breee :'D tadi iseng baca2 blog orang, nemu blog bagus :'D
sengaja gue copas buat jadi bahan pemikiran baru, yg mana yg menurut kalian bener :'D
okeeh kita masuk ke topik pembahasannyaa
Bicara karma membawa kita bicara tentang pembalasan. Karma adalah hukum sebab-akibat. Kamu berbuat A maka akan mendapat A pula.
Katanya jangan menyakiti oranglain karna kamu akan mendapatkan hal yang sama. Menyakiti dan tunggulah disakiti. Begitu seterusnya…dan itu mainstream…
Aku memilih untuk menghapus karma dalam kamus kosakata ku. Menurutku karma itu ada if u believe that! And i dont.. Kita hidup dari lahir sampai ketika kalian membaca tulisan ini. Ada yang bilang hidup itu seperti roda, ia berputar. Nah, kita kadang hidup di atas kadang di bawah, kadang senang kadang susah, kadang tersenyum kadang menangis, kadang menyakiti kadang disakiti, kadang memarahi kadang dimarahi, kadang meninggalkan kadang ditinggalkan, kadang mencaci kadang dicaci, kadang membenci kadang dibenci, begitu seterusnya. Seperti itulah awalan Me- dan Di- bermain. Dan itulah hidup.
Apa yang kau khawatirkan dari sebuah kata karma?? Ini hanya tentang hidup yang kita jalani. Hidup memang tidak pernah sesimple FTV dan disitulah seninya, disitulah kita belajar. Tidak semua orang bisa membuat mu bahagia. Yang bisa kamu lakukan hanya berusaha agar apa yang kamu lakukan meminimalisir orang-orang yang akan tersakiti. Kamupun tidak akan pernah bisa membuat semua orang bahagia. Setiap keputusan pasti ada pro dan kontra. Apapun itu, sebaik apapun itu. Jangankan tentang sikap di dunia ini orang beribadahpun menuai pro dan kontra.
Setiap orang mencari bahagia (pasti). Karena bagaimana bisa kamu mebahagiakan oranglain ketika kamupun tidak bahagia. Seperti pertolongan pertama ketika tekanan udara di pesawat menurun, selamatkan dirimu baru orang di sebelahmu. Bukan bermaksud egois tapi menyayangi diri sendiri dengan lebih itu memang harus agar kamu tau bagaimana menyayangi oranglain dengan bijaksana.
Seperti hubungan percintaan ketika kamu bertahan dengan seseorang yang menurut oranglain hanya bisa menyakitimu entah itu dengan dia selingkuh atau kasar. Menurutmu apa yang kamu lakukan adalah yang terbaik dan menurutmu itu BENAR. Ketika kamu ternyata meninggalkan pasanganmu dengan alasan bosan atau memang dikarenakan ada masalah. Menurut oranglain kamu harusnya bertahan karna masalah memang akan selalu ada. Tapi menurutmu meninggalkan adalah jalan terbaik dan itu BENAR. Ketika kamu selingkuh dengan alasan pasanganmu sudah tidak sesuai dengan yang kamu harapkan. Orang-orang akan menghujat dan mengatakan kamu salah. But in your way kamu BENAR.
Setiap orang punya alasan, apapun yang akan dan sedang dia lakukan. Sayangnya banyak hal yang oranglain tidak usah tahu. Mereka mengetahui hanya 2 diantara 10 dan mereka menghujat seolah apa yang sedang mereka jalani adalah BENAR. Menceritakan semua pada orang lain, 20% diantaranya dont care dan 80% diantaranya are glad u have it. Dimana standar benar hingga kita tidak akan mendapatkan karma? In your mind, in your heart, in your way, and what you believe.
Setiap pilihan beresiko. Apapun itu selama kamu siap menerima resiko ya lanjutkan. Selama pahala dan dosa masih ditanggung masing-masing itu artinya jangan pusing dengan hidup oranglain. Mereka punya alasan dengan apapun yang mereka lakukan seperti kamu punya alasan dengan apa yang sedang kamu jalani sekarang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar