Beberapa manusia hanya menginginkan kebahagiaan.. Hanya fokus akan pencapaian diri, tanpa melihat orang2 yg ada disekelilingnya, terkadang kita hanya berfikir "bagaimana bisa medapatkan uang dan diterima orang2 disekeliling kita, sejenak renungkan.. Hanya bisa diam dan meratapi akan nasib dan takdir, dalam setiap pikiran saat sedang merenung.. Sempat terlintas pikiran untuk menyerah, karena siapa aku? Apalah aku? Hanya sebuah raga tanpa memiliki apa2.. Tapi kemudian aku kembali berfikir, bahwa sesungguhnya, tidak ada seseorangpun yg diciptakan sebagai pecundang, karena menurut ilmu yg dipelajari sekarang, kita bisa lahir dibumi ini, dengan cara bertarung dengan 1miliar sperma atau bahkan mungkin lebih.. Dan hanya 1 yg berhasil menang, itu lah kita.. Seseorang yg sekarang banyak mengeluh, banyak ber-andai2, kenapa kita masih terus ber-andai2? Karena kita diciptakan dengan sifat tamak.. Hidup serba kekurangan, walaupun sebenarnya lebih dari cukup, padahal kita sudah banyak mendapatkan apa yg kita "butuhkan" tapi kita selalu berfikir akan apa yg kita "inginkan" kamu lapar? Kamu makan nasi+tahu,tempe pun kamu merasa kenyang "itulah apa yg kita butuhkan" sedangkan banyak orang yg ingin dirinya dilihat berbeda dengan orang2 lainnya, ingin makan steak, makan2an cepat saji, sushi, atau yg mewah lainnya, makanan mahal yg mungkin kalau kita memakannya, blm tentu kita kenyang "itu apa yg kita inginkan" di rangkum menjadi satu kata "gengsi" ga mau kalah sama teman yg shared makanan di path, instagram, padahal dengan makan nasi+lauk apapun dengan harga yg lebih murah kita sudah merasakan perasaan yg namanya "kenyang" ingin bahagia? Bagaima kalian mendapat perasaan bahagia? Kalau kalian menghabiskan waktu yg tak bisa dibayar dengan uang yg seharusnya bisa kalian gunakan untuk berkumpul, bercanda, bersenda gurau dengan teman, pasangan, sahabat bahkan keluarga hanya untuk menjadi tamak? Life is journey.. Hidup itu perjalanan, kebahagiaan bisa kita dapat bila kita berbagi canda tawa.. Sedangkan kalau kalian pikir dengan posting makanan mahal, tas branded, mobil mewah.. Itu bukan kebahagiaan, itu kesombongan.. Coba pikir logic, kalau mobil mewah yg kalian bangga2kan itu tanpa sengaja tergores oleh orang lain? Caci maki, hinaan yg akan keluar dari mulut si pemilik.. Itu bahagia? I think not.. Gunanya kendaraan itu untuk mempersingkat "waktu" agar kita bisa sampai ditujuan lebih cepat.. pesan yg dapat diambil dari cerita barusan adalah hiduplah sewajarnya, secukupnya, semampu kita memberikan apa yg terbaik untuk diri kita agar setiap orang tersenyum tanpa menggunakan topeng kepada kita, jangan biarkan diri kita tersenyum menggunakan topeng kepada orang lain
ada sedikit cerita :
Pada suatu hari Aristoteles bertanya pada gurunya, apakah cinta sejati itu? Gurunya pun menjawab, “Berjalanlah lurus ditaman bunga yang luas. Petiklah 1 bunga yang terindah menurutmu dan jangan pernah berbalik ke belakang.”
Aristoteles pun mengikuti perintah gurunya. Dia pergi ke sebuah taman bunga. Tapi kemudian dia kembali ke gurunya dengan tangan hampa. Gurunya pun bertanya, “Mana bunganya?”. “Saya tidak bisa mendapatkannya. Sebenarnya saya telah menemukannya. Tetapi saya berfikir kalau di depan masih ada bunga yang lebih bagus lagi. Ternyata dugaan saya salah. Ketika saya sampai di ujung taman, saya sadar bahwa bunga yang pertama kali saya temui tadi itulah yang terbaik. Akan tetapi saya tidak bisa kembali ke belakang lagi. Karena bunga itu telah diambil oleh orang lain.”
Gurunya tersenyum mendengar cerita Aristpteles. Dia pun berkata,
“Seperti itulah cinta sejati. Semakin kamu mencari yang terbaik, maka kamu tidak akan pernah menemukannya.”